Panas Dingin Hati

Oh Sahabat, sebenarnya kita ini tulang rusuk siapa? pertanyaan seperti ini seketika muncul saat momen ngumpul bareng sahabat. Mulai dari berusaha untuk memantabkan niat ngejalanin hubungan ke jenjang yang lebih serius, mendoakan seseorang yang semoga dialah jodoh kita, sampai mempertanyakan keseriusan suatu hubungan. Tapi itu semua tidak terlepas dari restu orangtua, berdoa, dan berusaha. Tuhan pasti akan membuka pintu jodoh untuk kita. Semangat~

Aku memang makhluk lemah. Mungkin aku memang terlalu cinta. Tapi, apa yang kamu lakukan itu jahat, Mas! Aku jijik sama kamu! Eh, kok jadi drama sinetron. Hahaha! Sebenarnya statement di atas memang related dengan yang dialami sama 4 dara yang curhatannya ada di #BedahHati kali ini. Kabar pahit kapan aja bisa datang layaknya bom. Mampu memporak-porandakan isi hati dan kepala. Jadi, tak hanya tusukan pisau untuk merasakan sakit penuh pilu. Apa yang kita perbuat juga bisa berakibat fatal bagi orang lain.

Bosan? Bosan bisa melanda siapa saja dan terhadap apapun. Bosan yang melanda hubungan dapat berujung pada putus cinta. Bukan sama orangnya kok tapi sama situasinya sih. Karena kesibukan masing-masing, intensitas bertemu yang semakin berkurang jadi masalah utama. Segala usaha dilakukan, mulai dari menyempatkan waktu makan siang bareng sampai ngajak traveling. Tapi ternyata Daud Alfatony merasa semua itu jadi usaha yang sia-sia. 

Masing-masing hati punya ungkapannya sendiri untuk menjawab arti dari cinta. Apapun itu, yang jelas bagi sebagian orang percaya, bahwa cinta hadir untuk menghangatkan, bahkan mampu menyempurnakan sebuah kehidupan. Kalau menurut kamu gimana?

Ketika cinta dan tradisi harus menyatu, ada kalanya menjadi sesuatu yang tak mudah untuk diwujudkan. Tapi, di era modern ini, etnis Chinese sudah sangat terbuka dalam memilih pasangan. Seperti salah satu teman kita, Eugene bercerita bahwa kini berbeda budaya, suku maupun ras bukan sesuatu penghalang untuk menjalani suatu hubungan bagi kelurganya. Meskipun, mesti ada beberapa poin yang mesti seirama dengan etnis Chinese. Selamat Hari Raya Imlek untuk teman-teman yang merayakan ya. Semoga keberuntungan dan kisah cinta di tahun Babi ini semakin baik. Gong Xi Fat Cai.

Siapapun dari kita enggak akan betah kalau harus terus-terusan menunggu! Karena alasan terpisah oleh jarak, Anonim jadi bingung menyakinkan dirinya sendiri, untuk melanjutkan masa PDKT yang udah berjalan selama 3 tahun atau enggak? Dan Mr. N pun merasakan hal yang sama, setelah diputusin sang pacar yang kabarnya akan melangsungkan pernikahan dengan pria lain. Namun, apapun hasil akhirnya, penjelasan menjadi kunci utama sebagai penentu bagi seseorang yang menunggu dan ditunggu.

Siap enggak siap, tak hanya menyakitkan, perpisahan menjadi momen yang cukup berat untuk diterima. Seperti yang dirasakan cowok asal Makassar, yang curhat masih ada rasa baper melihat postingan sang mantan yang sudah bahagia dengan pacar barunya. Bahkan Nyong asal Manado, tengah diterpa kerenggangan hubungan dengan gebetannya. Kira-kira ada curhatan apa lagi ya di episode perdana #BedahHati? 

Hati dilanda sepi? Nggak tuh. Kan ada keluarga dan para sahabat yang bakal selalu menemani di kala susah ataupun senang. Tapi, ya gitu, berstatus single kadang juga bisa jadi tantangan paling berat. Tuntunan untuk punya pasangan sering menghantui. Artinya, mesti disegerakan nih #menujuhalal. Buruan cari calonnya deh atau orangtua yang jodohkan sekalian? Mau pilih yang mana?  

Sendiri itu menyenangkan. Iya. Bisa melakukan hobi, fokus berkarier, dan masih ada alasan dasar lainnya. Untuk menjadi seseorang yang mandiri memang nggak ada salahnya. Meski begitu, melakukan hal kesukaan berdua pasti lebih menyenangkan. Karena pada dasarnya, semua manusia diciptakan untuk berdampingan loh. Sepatu aja ada pasangannya, masa kamu enggak

Hai... Terima kasih untuk tahun 2018. Satu tahun yang luar biasa. Pencapaian, kebahagiaan, sampai kekecewaan yang membuat kita banyak belajar untuk menjadi sosok yang lebih baik.  Semoga di tahun 2019 segala doa dan pengharapan yang baik bisa segera tercapai. Amin! Kira-kira ada kejutan apa lagi ya? Ditunggu aja. Happy New 2019. Bye...

Selalu ada awal untuk setiap hal, termasuk menikah. Mulai dari memikirkan konsep acara, sampai saatnya nanti berumah tangga akan selalu ada pembelajaran disana. Beberapa pertanyaanpun muncul, dan jawaban yang diberikanpun pasti bakal seru. Untuk yang sudah menikah, semoga janji suci sehidup semati selalu bersama kalian. Doakan kami ya, semoga jodoh cepat mendekat! Aamiin

Toleransi adalah sikap menghargai dan menghormati perbedaan yang ada di sekitar kita, apalagi saat sedang jatuh cinta dengan seseorang yg berbeda keyakinan. Berjuang meyakinkan diri sendiri, keluarga, dan berdoa kepada-Nya agar segala usaha yang dilakukan tak berujung sia-sia. Namun, ada kalanya perpisahan lebih baik daripada bertahan tanpa kepastian.

Jaga jarak, siapkan mental, sampai akhirnya berani face to face. Atau mungkin masih ada lagi alasan klise untuk bilang, "Maaf kita udah nggak bisa sama-sama". Sekuat tenaga berjuang, namu berujung perpisahan. Apapun alasannya, semoga enggak ada yang hati yang terlalu larut dalam kesedihan. Belajar berlapang dada meski berat. Karena memang ada beberapa hal yang enggak bisa dipaksakan.

Mungkin sebagian dari kita udah terbiasa sama kalimat "Tebel banget bedaknya" "Gendut banget, nggak pengen kurus apa?" atau "Kurus banget deh, kalau gemuk sedikit pasti cantik!" Tapi tau nggak sih, kalau itu bisa berakibat fatal banget untuk orang yang kamu komen. Nggak cuma bikin sakit hati, bahkan seseorang bisa aja terkena gangguan mental karena itu. Body Shaming sepertinya emang udah jadi tren untuk kamu yang egois tanpa mikirin perasaan orang lain. Hati-hati ya. Mulutmu Harimaumu!

Love is blind. Love is crazy. Saking buta dan gilanya, bisa bikin seseorang tega mencelakakan atau menghabiskan nyawa sang pujaan hati. Mati bersama pun terkadang menjadi jalan pembuktian. Layaknya kisah Romeo and Juliet, yang literally sehidup semati. Tapi, apa itu benar-benar cinta? Cinta sejati? Cinta mati? Di zaman now gitu. Apa sebenarnya there is something more than that? Misalnya saja, insecurity akut. Bersama episode podcast kali ini, Panas Dingin Hati mendukung gerakan kampanye internasional, yakni 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan, dengan ikut serta angkat bicara dan bersama-sama menghentikan kekerasan terhadap perempuan #hearmetoo

Tarikan nafas sore itu terasa ringan. Hembusan angin laut dan merdunya suara deburan ombak, membuat diri ini ingin menyampaikan doa melalui angan, demi tercapainya kebahagiaan yang haqiqi. Dear future husband, sebelum kamu mendengarkannya, kumohon jangan syok ya. Percayalah! Karena itu tidak seburuk kedengarannya

Enggak cuma mengerjakan ujian nasional aja yang butuh perhatian tinggi. Menjawab keseriusan bagi diri sendiri dan pasangan dalam sebuah hubungan percintaan juga sangat diperlukan. Namun, janji manis kini memudar menjadi sikap yang arogan, dara jingga pun mempertanyakan seberapa seriusnya sang pacar menempatkannya sebagai teman hidup. Hingga kegundahan ini berhasil membawa dirinya ke titik yang tidak pernah dibayangkan.

Satu lagi hobi baru kaum zaman now, yakni berselancar di aplikasi dating. Macam kebun bunga, tebaran pesona yang menghiasi layar hape mancing banget minta disapa. Dari rasa penasaran itu, ternyata aplikasi kencan ini paling bisa bikin hati jadi panas dingin deh. Kok bisa ya? Hmmm...

Bersama Theo, cowok yang pernah memegang predikat body goals, Panas Dingin Hati mengambil bagian dalam misi penyelamatan arti sahabat di tengah kebaperan yang melanda sepasang sahabat. Percayalah, cowok dan cewek itu bisa memiliki persahabatan yang murni.

Guyuran hujan siang itu menjadi pelengkap suasana hati untuk mengutarakan rasa rindu para jomblo terhadap sang mantan. Kegelisahan rasa tersebut menjadi pembuka untuk episode pertama Panas Dingin Hati Podcast.